Senin, 09 Mei 2011

Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja












        Yogyakarta - Pendidikan kesehatan reproduksi penting bagi remaja agar mereka mendapatkan informasi yang benar dan akurat mengenai masalah seksual dan kesehatan reproduksi.
"Oleh karena itu, pendidikan kesehatan reproduksi hendaknya lebih dibiasakan diberikan kepada remaja," kata Koordinator Divisi Pendampingan Komunitas Jari Mulia Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Stirahma Dhesmarleni di Yogyakarta, Jumat(21/08).
Dengan demikian, menurut dia, remaja tidak perlu lagi mencari tahu sendiri informasi mengenai masalah seksual dan kesehatan reproduksi yang terkadang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Justru informasi yang tidak benar itu bisa menjerumuskan remaja kepada hal yang tidak dikehendaki, seperti kehamilan yang tidak diinginkan, serta terjangkit infeksi menular seksual dan HIV/AIDS," katanya.
Ia mengatakan akhir-akhir ini banyak komunitas, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan organisasi nonpemerintah yang peduli terhadap HIV/AIDS, namun sedikit yang menjadikan remaja sebagai objek preventif.
"Oleh karena itu, perlu lebih sering diadakan kegiatan yang melibatkan remaja terutama dalam melakukan penyuluhan serta pendidikan kesehatan reproduksi dan HIV/AIDS bagi remaja," katanya.
Menurut dia, pendidikan kesehatan reproduksi di kalangan remaja juga sesuai dengan rekomendasi "Bali Youth Forum", di antaranya pencapaian optimalisasi partisipasi kaum muda dan remaja dalam setiap pengambilan keputusan yang berkaitan dengan remaja.
"Terkait dengan hal itu, kaum muda dan remaja diharapkan dapat terlibat langsung, sehingga hal yang dibutuhkan dapat disuarakan dan terpenuhi, salah satunya yakni mendapatkan pendidikan seksual serta kesehatan reproduksi," katanya.
Ia mengatakan melalui penyampaian pendidikan dan informasi yang akurat diharapkan dapat menurunkan angka penyebaran HIV/AIDS melalui hubungan seksual di kalangan remaja.
Untuk itu, Komunitas Jari Mulia UMY yang fokus pada upaya pencegahan dan penyebaran virus HIV/AIDS khususnya di kalangan remaja, melakukan metode, cara serta pencegahan melalui pendidikan teman sebaya yang baik.
"Dengan demikian, pengalaman dan informasi yang diperoleh bisa maksimal dan efektif bagi remaja, tentunya juga akan dilakukan secara berkesinambungan,"
 

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar